![]() |
The Rock dan Slank |
Pada akhir kalimat lagu berjudul "Munajat Cinta" yang dirilis pada 2007 itu terdapat ungkapan apa adanya. Hal serupa terdapa pula dalam beberapa lirik lagu lain, misalnya "Virus" yang diluncurkan Slank pada 2001.
Yang aku mau kau belajar/Tuk mencintai aku tulus dan apa adanya
Bahkan belakangan ada beberapa pemusik yang tanpa ba bi bu langsung menyeret apa adanya di judul. HiVi! misalnya meluncurkan sebuah lagu berjudul “Apa Adanya" (2017) tanpa kata awal dan akhir selain ungkapan itu.
Beberapa tahun sebelumnya, pada 2011, Repvblik lebih dulu merilis lagu berjudul "Apa Adanya" pula. Lalu ada Once Mekel dalam lagu "Aku Mau" ada ungkapan Kucinta kau apa adanya.
Banyak, bukan?
Ungkapan apa adanya, pernah juga saya dengar di lirik-lirik lagu lain. Namun, lupa di lagu apa. Saya kesulitan mendeteksinya karena lupa penyanyi dan judulnya; mengingat begitu melimpahnya lagu yang ada.
Jadi, saya hanya bisa pasrah, menunggu ingat atau lagu itu menampakan diri. Barangkali ketemu dengan tidak sengaja. Misalnya pas naik angkot sang sopir memutar lagu tersebut atau pas main ke pasar dan dari kejauhan terdengar pedagang CD kaki lima memutarnya, kadang sudah berlainan bentuk; menjadi dangdut koplo.
Dengan demikian, kesimpulan sementara saya, beberapa komposer menyukai ungkapan apa adanya.
Namun, apa adanya itu bagaimana? Apa maksudnya?
Demikian pertanyaan saya kepada beberapa sahabat. Namun, jawabannya adalah geleng kepala karena pertanyaan yang tak penting, tak penting pula dijawab.
Jika diambil dua lagu, "Munajat Cinta" dan "Viru"s, ungkapan apa adanya selalu ditunjukan buat aku. Apa adanya pada (keseluruhan) aku. Aku yang begini dan begitu.
Dalam "Munajat Cinta", aku adalah harap-pengap, bermunajat kepada tuhan agar dikirimkan seorang kekasih yang baik hati. Tak hanya sekali, melainkan berulang-ulang si aku meminta tuhan mengirimkan kekasih yang baik hati.
Lalu apakah si aku akan baik hati juga jika tuhan benar-benar mengirimkan kekasih yang baik hati?
Tanpa penjelasan apa pun, si aku malah meminta lebih, kekasih baik hati yang juga menerima apa adanya.
Dengan demikian, kekasih yang baik hati itu diharapkan menerima apa adanya si aku yang bajingan, sembrono, tidak pedulian, rapuh, tak membereskan selimut sebangun tidur, kentut sembarangan, merokok di kamar mandi, pelupa, tidur ngorok, suka begadang, keluyuran tak jelas, sering mengeluh sakit pinggang, dan seterusnya.
Kekasih yang baik hati diharapkan menerima apa adanya semuanya. Bila perlu tanpa syarat apa pun sebagaimana orang menamakannya sebagai unconditional love.
Sedangkan aku tidak berjanji apa pun akan menerima apa adanya dari kekasih yang baik hati itu.
Egois, bukan?
Ya, saya pernah mendapat sebuah ungkapan pada buku TTS terbitan TB Agency yang mengatakan cinta adalah egoisme dari seseorang kepada seseorang. Mungkin sama sebangun dengan "Munajat Cinta itu". Apakah sama sebangun juga dengan "Virus" miliknya Slank?
Aku gak mau menjadi setan yang menakutimu
Aku gak mau menjadi iblis yang menyesatkanmu
Yang aku mau kau mencoba tuk mengenal aku
Yang aku mau kau belajar tuk mencintai aku
Tulus dan apa adanya
Lagu tersebut diiringi gitar melengking mirip sirine yang akan merebahkan diri, meliuk-liuk seperti Beth Hart yang menggeliatkan pinggangnya sambil berteriak I'll take care of you yang diiringi petikan Joe Bonamassa.
Sementara liriknya bercerita tentang aku yang tidak mau. Aku yang tak mau jadi setan, iblis, api, dan duri. Lalu apa yang aku mau? Yang aku mau adalah kamu mau belajar mencintai aku apa adanya.
Apa adanya aku seperti apa?
Dalam sebuah web disebutkan, lagu itu tercipta ketika personel Slank terpuruk ke dalam kubangan candu narkoba. Apa yang dimaksud dengan setan, iblis, api, duri, adalah sisi negatif mereka. Sisi negatif itu tak ingin ditularkan kepada yang lain, terutama orang-orang terkasih.
Seperti diketahui, pecandu alkhol dan narkoba bisa mempengaruhi orang lain untuk menggunakan hal serupa.
Oleh karena itulah, dengan jujur, terbuka, mereka meminta agar dipahami kondisi mereka apa adanya.
Lalu, bagaimana dengan kalimat ini?
Aku bisa saja menjadi virus yang melumpuhkanmu
Saya tidak tahu. Mungkin, Tulus memahaminya lewat lagu "Jangan Cintai Aku Apa Adanya."
Ciputat, 13 Januari 2010 diperbaiki dan dikembangkan Mei 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar