Selasa, 27 Mei 2025

Cinta yang Memberi Satu, Berharap Dua

Ilustrasi: Kompas.com
“Akhirnya, kumenemukanmu,” ungkap Naff pada lirik lagu berjudul sama dengan kalimat awalnya.

Dengan menggunakan kata “akhirnya”, lagu itu menyiratkan daya upaya yang telah dilakukan si aku untuk menemukan si kamu.

Sekian lama si aku mencari cinta yang sesuai dengan versi hatinya. Untuk menemukannya, si aku mencari dari satu hati ke hati yang lain, dari satu tempat ke tempat yang lain. 

Namun, segala daya upaya si aku itu hanyalah sia-sia. Hal itu membuat si aku rapuh dan hampir saja putus asa karena yang dicari tak pernah ditemukan. 

Beruntung, di saat demikian, si aku menemukanmu; seseorang yang bisa membuat raga dan tentu saja batin si aku, berlabuh. 

Tapi sampai kapankah cinta itu berlaku? Mungkinkah cuma sekilas, kemudian berubah menjadi kebencian? Atau memang bertahan lama, tapi hambar dan tawar? Pertanyaan-pertanyaan ini selalu menggelisahkan si aku. 

Entah bagaimana ceritanya, kegelisahan-kegelisahan itu membuatku bertekad untuk mencintaimu hingga ujung usia. 

Tapi aku pun berharap engkau mau menerima segala kelemahanku dan tak pernah letih mencintaiku. Sekali lagi, aku berharap kaulah jawaban dari segenap harap dan pencarianku ini. 

***

Ternyata, menurut lirik ini, seseorang yang mencintai seseorang, adalah harapan untuk melabuhkan raga-batinnya. Ingin dicintai seperti dia mencintainya. Kalau bisa, yang dicintainya itu lebih mencintainya

Bisa disimak pada bait ini. 

Dan biarkan diriku mencintaimu hingga ujung usiaku

Si aku berjanji(?) dalam satu hal, yaitu akan mencintai si kamu hingga ujung usia. Betapa dahsyat i’tikadnya si aku ini. Dia mematok seluruh usianya mencintai si kamu. 

Namun, ada udang di balik batu. Si aku meminta kompensasi, si aku meminta dua hal yang lebih dahsyat dari si kamu. 

Pertama, si aku meminta segala kelemahannya diterima. Kedua, si kamu jangan pernah letih mencintai. Dengan kata lain, si aku memberi satu dan mengharap dua. 

Coba simak bait ini:

Jika nanti kusanding dirimu

Miliki aku dengan segala kelemahanku

Dan jika nanti engkau di sampingku 

Jangan pernah letih untuk mencintaiku. 


Jakarta, Mei 2025


Tidak ada komentar:

Posting Komentar