Sejak usia dini, Gus Dur gemar membaca buku. Buku apa saja. Dan menyangkut ilmu apa saja. Tak heran kalau ia pandai. Dan kritis.
“Saya kira banyak sekali orang yang bisa pandai dari membaca buku. Tidak hanya Gus Dur. Yang lebih kritis juga tidak kurang-kurang. Tapi untuk apa pandai dan kritis itu? Kalau nggak kuat, bisa minterin orang. Jadi fitnah. Pinter nggak ada gunanya. Nyolong ora ketok nyolong, ya pinter,” jelas kang Sobary pada peluncuran Pojok Gus Dur di gedung PBNU lantai 8 pada Ahad, 07/08 petang.
Hadir pada kesempatan itu sahabat-sahabat Gus Dur yang lain; Adi Massardi, Musdah Mulia, Budi Tanuwibowo, Muslim Abdurahman, dan Danarto.
Pojok Gus Dur yang diresmikan ketua PBNU, Said Aqil Siroj ini berisi koleksi sebagian buku, audio books, kaset-kaset wayang, foto dan cakram padat (CD) milik Gus Dur, termasuk buku-buku yang ditulis Gus Dur dan buku-buku karya orang lain mengenai Gus Dur.
Menurut Kang Sobary, pintar dan kritisnya Gus Dur dengan kiblat yang jelas.
“Pinter dan kritis harus jelas kiblatnya? Untuk diri sendiri? Gus Dur membaca buku itu tidak hendak pinter, tapi lebih dari itu, dia mengambil satu garis, mengambil satu posisi yang bagus, ia berbicara ketika orang lain tidak berani membicarakannya. Ketika dia menang, ia menang tidak untuk dirinya sendiri, tapi untuk memperjuangkan apa yang namanya kebenaran, kemanusiaan, keadilan,” lanjutnya.
“Gus Dur pinter, saya tidak iri. Gus dur kritis, juga tidak iri. Tapi saya iri, Gus Dur itu bijaksana sekali. Itu warisannya kangjeng Nabi Sulaiman. Ini harus digarisbawahi, sikap bijaksana, adil, dan pelindungnya. Kita menyaksikan sendiri saat beliau meninggal, mendatangkan orang Kristen, orang Budha, Hindu, konhucu, orang yang tak beragama. Apa ada yang bisa demikian?”
Penulis buku Jejak Guru Bangsa ini menambahkan, Indonesia membutuhkan pemimpin yang bijaksana, bukan sekadar lulusan-lulusan sekolah. Tidak usah yang pinter, tidak usah yang rapi. Tidak ada gunanya. Tapi yang bijaksana.
Tulisan ini dimuat di blog abdullahalawi.blgospot.com yang telah terhapus pada KAMIS, 29 SEPTEMBER 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar