Untuk Pagar Dewo
Sekali waktu, bolehlah Anda mampir ke kosan saya yang sederhana sekali. Saya menyebutnya KSSSSSSS. Kosan Sangat Sederhana Sekali Sehingga Selonjoran Saja Susah. Disebut juga kosan Instalasi. Asbabun wurud penamaan yang terakhir ini adalah, bapak kosan melarang kami mengubah instalasi apa pun di ruangan yang disewakannya.
Tentang instalasi, saya tidak bertanya mendetail, tapi yakin maksudnya instalasi listrik, bukan instalasi usus dua belas jarinya. Mungkin dia trauma pada penyewa sebelumnya yang selalu mengubah-ubah instalasi.
Teman sekamar saya langsung terinspirasi larangan itu. Larangan itu menjelma ilham, maka disebutlah kosan kami Instalasi.
Saya sebenarnya punya nama lain, tapi teman saya lebih gesit, masuk akal, dan jelas asal-usulnya. Maka nama yang saya miliki dilipat saja selamanya di ujung lidah. Abortus.
Soal nama instalasi, Anda boleh setuju atau tidak. Yang jelas, campur tangan Anda tak akan berpengaruh pada pembayaran kosan. Percayalah!
Di Instalasi itulah kami mendekam menghabiskan hari-hari dan tentunya malam. Ini bukan berarti tak pernah bepergian sama sekali karena di situ tak bisa bercocok tanam, tiba-tiba ada makanan empat sehat lima sempurna, menyembul gelas-gelas kopi dan uang dari bawah bantal, apalagi dihampiri bidadari yang silih berganti.
Di Instalasi kami disiksa nyamuk. Mereka datang bergerombol dari tingkat DPP sampai Ranting. Bahkan perwakilan luar negeri. Mereka saya sebut partai nyamuk. Nyamuk paling brengsek di dunia. Sekali lagi, paling brengsek! Anda boleh melaporkannya sama nyamuk-nyamuk itu, bahwa saya memakinya. Silakan saja. Saya tidak takut. Jika Anda atau mereka tidak suka karena hal itu, ketahuilah, saya juga tidak suka Anda dan mereka.
Ada beberapa hal kenapa saya memakinya. Pertama, nyamuk-nyamuk muncul mulai sore. Suaranya seperti air mendidih di dandang. Seperti pesawat tempur agresi militer Belanda. Memekakkan telinga. Dan mereka akan pulang ketika matahari muncul sekira pukul tujuh pagi.
Kalau sore yang dimaksud mulai pukul 17.00, berarti 14 belas jam mereka memburu darah. Bayangkan, darah! Tak jauh beda dengan singa atau drakula. Saya berani bertaruh, makhluk ini melakukan kerja terlama di dunia. Melebihi buruh di mana pun di dunia ini.
Kedua, gigitan nyamuk-nyamuk itu dahsyatnya bukan main. Sekali moncongnya mendarat di tubuh, menusuk, kulit memerah. Gatal dan sakit. Entah siapa dan dimana mereka dikader sampai sehebat itu.
Mungkin di saat kami tidur siang, mereka bertemu dan konsolidasi dengan para murabi dan propagandis berpengalaman di daurah-daurah yang digelar di sekitar atap, gorden, sela-sela jendela, dan rak buku. Pembicaraannya jelas membahas strategi dan taktik pemenangan darah sebanyak-banyaknya demi kelangsungan partai nyamuk.
Soal darah, mereka tak ada bosannya. Entah berapa galon darah kami yang diambil paksa. Herannya mereka tak membesar, hanya perutnya saja membuncit, kemudian istirahat sebentar. Setelah kempes, menyerang lagi lebih ganas. Mereka seperti para koruptor tak pernah kenyang. Bagaimana kalau kita namai saja koruptor itu nyamuk? Anda boleh setuju, tidak juga tak apa-apa karena tak akan berpengaruh kepada pengadilan Nazarudin dan Anas Urbaningrum, dan e-KTP!
Barangkali terlintas dalam pikiran Anda, kenapa kami tidak menggunakan antinyamuk bakar, lulur, atau memilihara cecak sebanyak-banyaknya?
Sungguh percuma. Obat antinyamuk bakar malah akan membunuh kami perlahan. Antinyamuk lulur hanya tahan paling lama sejam. Nyamuk di kamar saya sepertinya punya sesuatu yang berfungsi menawarkan obat-obat itu. Karena saya tidak tahu namanya, sementara kita sebut zat anti-antinyamuk. Sementara cecak di kamar saya, mandul bukan main.
Soal cecak, mungkin ini juga konspirasi nyamuk yang saban hari diapdet pengetahuannya sama murabi, sehingga mereka kebal, solid, punya daya tahan dan semangat juang tinggi. Kemudian mereka menemukan zat yang berusaha memandulkan atau pengenyang partai cecak.
Lihat saja, sekali tangkap nyamuk, cecak langsung diam. Ia seperti ular sanca sehabis menelan rusa yang kemudian menunda lapar berminggu-minggu.
Lagi pula cecak di kamar saya tak bisa terbang, sementara nyamuk terlalu banyak. Cecak di sini seperti KPK yang pusing karena banyaknya koruptor.
Bagaimana kalau KPK kita namakan cecak? Saudara barangkali ingat cecak lawan buaya? Kalau tak salah, buaya itu polisi. Tapi itu terlalu jauh bandingannya. Jangankan lawan buaya, sama nyamuk saja tak berkutik.
Perlu diketahui, saya orangnya susah tidur, dan kalau sudah tidur, akan susah bangun. Dengan situasi semacam itu, saya dan teman saya hanya bisa tidur siang. Sementara malam, saya atau teman, melek tak jelas apa yang dilakukan. Termangu-mangu seperti orang menunggu mati. Kemudian tepuk sana-tepuk sini melawan nyamuk. Tapi sakit sendiri karena nyamuk pandai berkelit, menghindar. Nyamuk-nyamuk itu rupanya pandai silat juga rupanya.
Saya yakin Anda tak tahan bertanya, kenapa saya tak hengkang dari kamar durhaka tersebut, kamar Instalasi? Pertanyaan gampang, tapi jawabannya nanti Anda akan tahu sendiri.
Sekali waktu, bolehlah Anda mampir ke kosan saya yang sederhana sekali. Saya menyebutnya Instalasi KSSSSSSS. Kosan Sangat Sederhana Sekali Sehingga Selonjoran Saja Susah. Sebenarnya tidak susah-susah amat karena luasnya sekitar 5x4 meter. Kecuali tinggi badan Anda sekitar 6 m. Saya sebutkan susah karena enak saja menyingkatnya. Jika dikatakan "mudah" bukankah akan menjadi KSSSSMS?
Kalau Anda tak mau mampir, ya sudah, saya tidak akan memaksa. Kehadiran dan ketidakhadiran Anda tak akan berpengaruh sama sekali pada keganasan nyamuk di kosan saya. Lagi pula, kami sekarang sudah pindah dari kosan itu.
Ciputat, 22 Agustus 2011, diperbaiki di Duren Tiga 12 April 2014, diperbaiki lagi di Kramat Raya 26 April 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar